Selasa, 17 Maret 2009

Kedekatan Guru dengan Siswa


BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Dalam menyambut era global yang penuh dengan pesaingan dan tantangan, timbul kesadaran-kesadaran baru yang mengharuskan bangsa indonesia agar tetap bisa bertahan. Untuk hal itulah dilakukan usaha-usaha untuk menata kembali sistem pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan adanya penataan kembali kurikulum pendidikan di Indonesia. Adapun kurikulum yang diharapkan bisa mengatasi permasalahan yang timbul didunia pendidikan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang biasa disingkat KTSP. Kurikulum ini diharapkan bisa mencetak generasi bangsa yang memilki kompetensi-kompetensi yang pada akhirnya bisa bertahan dalam tingkat global. Oleh karena itu, kurikulum ini diberlakukan pada setiap mata pelajaran disekolah.
Salah satu pebedaan penting dan sangat signifikan dari kurukulum ini adalah perpindahan sentral proses pembelajaran. Jika pada kurikulum sebelumnya sentral dari proses pembelajaran bertumpu pada keaktifan guru, maka pada kurikulum terbaru ini yang lebih berperan adalah siswanya. Peranan guru dalam kurikulum baru ini lebih sebagai fasilitator, orang yang memberikan sarana dalam proses belajar.  Karena siswa diharapkan untuk lebih aktif, maka sangat penting untuk bisa meningkatakan motivasi belajar siswa. Dengan motivasi belajar siswa akan dapat melakukan proses belajar mengajar dengan antusias setiap saat. Ada beberapa cara yang bisa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa misalnya dengan pembelajaran yang inovatif menggunakan media sampai interaksi dan kerjasama yang baik. Untuk cara yang
terakhir ini bisa terjadi antara siswa dengan siswa dan juga antara siswa dengan guru. Karena itulah sangat penting bagi guru untuk menciptakan hubungan yang hangat dengan siswanya meskipun peranan dari guru saat ini hanya sebagai fasilitator. Penulis dengan penelitian ini mencoba mengetahui seberapa besarkah pengaruh dari kedekatan atau keakraban siswa dengan guru terhadap motivasi belajar siswa.

Dalam makalah ini penulis berusaha menegaskan akan adanya pengaruh kedekatan guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa. Penulis merasa perlu melakukan adanya pembahasan yang lebih lanjut tentang hal tersebut. karena diharapkan dengan adanya hasil pembahasan ini akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan.

A.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh kedekatan guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa ?

B.Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penulisan adalah :
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kedekatan guru terhadap siswa dalam motivasi belajar siswa tersebut.


C.Metode
Di dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif. Ada 2 sumber data yang dipakai yaitu data kepustakaan dan data lapangan. data kepustakaan diambil dari referensi yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang dibahas.



BAB II
PEMBAHASAN


A.Hakekat Motivasi
Motivasi merupakan salah satu unsur pengajaran yang paling penting dari pembelajaran. Siswa yang memilki keinginan belajar dapat saja belajar tentang segala sesuatu. Pada dasarnya setiap siswa memiliki motivasi tetapi tugas pendidik untuk menemukan, menggugah, dan mempertahankan motivasi siswa untuk belajar dan terlibat aktifitas yang menuju pada arah pembelajaran dengan adanya motivasi yang tinggi untuk belajar tentu akan lebih mudah tercapai apa yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut.
Para ahli psikologi seperti yang disadur oleh Prof. Dr. Mohammad Nur (2000) medefinisikan motivasi sebagai suatu proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku dalam rentan waktu tertentu. Dalam bahasa sederhana, motivasi adalah apa yang membuat kita berbuat, membuat kita tetap berbuat, dan menentukan kearah mana yang hendak anda perbuat.

Menurut McDonald, dikutip dalam Prayitno (1999) “Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal a had anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi bisa bervariasi dalam intensitas dan arah. Motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh siswa menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Dengan kata lain siswa meiliki motivasi lebih akan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Sebagaimana pendapat ahli dalam buku saduran Prof. Dr. Mohammad Nur (2000) bahwa siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan akan mengindahkan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting bagi guru adalah bagaimana mendukung motivasi siswa untuk belajar.

2.Fungsi Motivasi
Dari uraian di atas jelaslah bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi motivasi itu ialah :
  • Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
  • Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
  • Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan capat atau lambatnya suatu pekerjaan.
C.Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Dengan kata lain berhasilnya suatu pendidikan bergantung pada bagaimana proses yang dialami oleh peserta didik. Selain itu pandangan seseorang tentang akan mempenaruhi tindakannya dalam belajar, dan pandangan tentang belajar pada tiap orang berbeda.
Pengertian belajar menurut Yusuf (2005) ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:

1. Perubahan terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Dalam belajar ada beberapa motivasi yang melatar belakangi :

Dorongan Kognitif
Termasuk dalam dorongan kognitif adalah kebutuhan untuk mengetahui, mengerti, dan untuk memecahkan masalah. Dorongan ini timbul didalam proses interaksi antara siswa dengan tugas atau masalah.

Harga Diri
Ada siswa yang tekun belajar melaksanakan tugas bukan untuk memperoleh pengetahuan tetapi untuk memperoleh status dan harga diri.

Aktualisasi Diri
Hal ini susah dipisahkan dari harga diri. Ada siswa yang berusaha yang menguasai pelajaran atau belajar dengan giat untuk memperoleh pembenaran/penerimaan dari teman atau orang lain yang dapat memberikan status kepadanya. Hal ini biasa disebut pula dengan self-actualization (aktualisasi diri). Aktualisasi diri ini biasa disebabkan karena adanya interaksi dengan orang lain yang siswa rasa penting untuk menunjukkan jati dirinya kepada orang itu misalnya guru. Aktualisasi diri ini bisa disebabkan oleh karena diremehkan oleh guru atau bahkan untuk menunjukkan keantusiasan siswa terhadap guru tersebut.  Karena itulah guru harus memiliki prinsip-prinsip mengajar yang bisa menarik motivasi siwa kepermukaan. Misalnya prinsip individualisasi yang menganggap siswa merupakan makhluk individu yang unik. Prinsip ini memandang bahwa ada perbedaan yang khas pada tiap siswa seperti pebedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku, watak maupun sikapnya. Mereka berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial ekonomi dan keadaan orang tuanya. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa secara individu agar dapat melayani yang sesuai perbedaanya itu. Untuk melakukan prinsip inilah guru dengan siswa harus dekat dan memiliki hubungan yang hangat.

D.Relasi Guru dengan Siswa
Suharsimi (1984) dalam bukunya menyatakan bahwa proses belajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut jua dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.
Didalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya dan begitu juga sebaliknya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa yang secara akrab, menyebabkan proses berlajar mengajar kurang lancar. Jika siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar-mengajar. Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang diterapkan, media yang digunakan, dan lain-lain. Tetapi disamping komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, ada faktor lain yang ikut mempengaruhi keberhasilan siswa, yaitu soal hubungan antara guru dan siswa.
Hubungan guru dan siswa didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Begaimanapun baiknya bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru-siswa merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan (Sardiman : 2004).

Dalam hubungan ini, salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui contact-hours di dalam hubungan guru-siswa. Contact-hours atau jam-jam bertemu antara guru-siswa, pada hakikatnya merupakan kegiatan diluar jam-jam presentasi dimuka kelas seperti biasanya. Untuk tingkat perguruan tinggi peranan contact-hours ini sangat penting.
Perlu digaris bawahi bahwa kegiatan belajar mengajar, tidak hanya melalui presentasi atau system kuliah didepan kelas. Bahkan sementara dikatakan bahwa metode dengan kuliah (presentasi) tidaklah dianggap sebagai satu-satunya proses belajar yang efisien bila ditinjau baik dari segi pengembangan sikap danpikiran intelektual yang kritis dan kreatif.
Dengan demikian bentuk-bentuk kegiatan belajar selain melalui pengajaran didepan kelas, perlu diperhatikan bentuk-bentuk kegiatan belajar mengajar yang lain. Cara-cara atau bentuk-bentuk belajar yang lain itu antara lain dapat melalui dengan contact-hours tadi. Dalam saat-saat semacam itu dapat dikembangkan komunikasi dua arah . guru dapat menanyai dan mengungkapkan keadaan siswa dan sebaliknya siswa mengajukan berbagai persoalan-persoalan dan hambatan yang sedang dihadapi. Terjadilah suatu proses interaksi dan komunikasi yang humanistik. Memang guru yang menerapkan prinsip-prinsip humanisti capproach akan tergolong pada humanistic tacher. Hal ini jelas akan sangat membantu keberhasilan studi para siswa. Berhasil dalam arti tidak sekedar tahu atau mendapatkan nilai baik dalam ujian , tetapi akan menyentuh pada soal sikap mental dan tingkah laku atau hal-hal yang interinsik. Dengan demikian, tujuan kemanusiaan harus selalu diperhatikan, sehingga salah satu hasil pendidikan yang diharapkan yakni human people, yakni manusia yang memilki kesadaran untuk memperlakukan orang lain dengan penuh respect dan dignity.

Namun demikian harus diakui bahwa kegiatan informal semacam itu belum banyak dikembangkan. Disamping itu perlu juga diingat adanya hambatan-hambatan tertentu. Misalnya kadang-kadang masih adanya sikap otoriter dari guru (terutama warisan dizaman feodal), sikap tertutup dai guru, siswa yang pasif, jumlah siswa yang terlalu besar, system pendidikan, keadaan dan latar belakang guru sendiri aupun para siswanya. Untuk mengatasi itu semua perlu dikembangakan sikap demokratis dan terbuka dari para guru perlu ada keaktifan dari pihak siswa dan guru harus bersikap ramah sebaliknya siswa juga harus bersifat sopan, saling hormat menghormati, guru lebih bersifat manusiawi, rasio guru dan siswa yang lebih proporsional, masing-masing pihak bila perlu mengetahui latar belakang baik guru maupun siswa. Apabila hal-hal tersebut dapat terpenuhi, maka akan terciptalah suatu komunikasi yang selaras antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Memang untuk itu ada beberapa persyaratan yang seyogyanya perlu diperhatikan.

Persyaratan persyaratan itu antara lain :
  • Perlu dedikasi yang penuh dikalangan guru yang disertai dengan kesadaran akan fungsinya sebagai pamong bagi anak didiknya/siswanya :
  • Mencitakan hubungan yang baik antara sesama staf pengajar dan pimpinan, sehingga mencerminkan pula hibubungan baik antara guru dan siswa.
  • Sistem pendidikan dan kurikulum.
  • Adanya fasilitas ruangan yang memadai bagi para guru untuk mencukupi kebutuhan tempat bertamu antara guru dan siswa.
  • Rasio guru dan siswa yang rasional, sehingga guru dapat melakukan didikan dan hubungan secara baik.
  • Perlu adanya kesejahteraan guru yang memadai sehingga guru tidak terpaksa harus mencari hasil sampingan.


BAB III
PENUTUP

A.Saran
Dalam penulisan makalah ini tidaklah sempurna, maka dari itu kami sangat senang apabila ada suatu saran yang masuk dari pembaca, agar didalam penulisan selanjutnya lebih baik lagi.

B.Kritik
Kami sangat menunggu kritikan yang positif dari pembaca makalah ini untuk dapat lebih berkembang menjadi lebih baik, karena dalam makalah ini pasti banyak kesalahan, untuk itu dengan adanya suatu kritikan mungkin akan menjadi lebih baik bagi berkembangnya pendidikan dan berguna bagi bangsa indonesia kelak, Amiin.... .



10 komentar:

  1. He rudy,mana katanya U comment ke blogq....?nie liat.....q ja mampir ke blog U!
    U sbnrnx bisa post comment g sey?! or mgkn U salah alamat blog?! mangkax liat dulu alamat blogq, key coy....

    BalasHapus
  2. Oio....nie q ina, q pake nama PELANGI SASTRA low comment or posting blog.
    nie q kasih almt blogq:www.pelangisastra-art.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Jgn lupa yow comment ke blogq...pa ja dech, ok...!?

    BalasHapus
  4. He rudy.....sorry yow Q lho bkn bodyguardx risa...Q cm cocok ja temenan ma dia buat ngusir kejenuhan n keresahanQ.
    So inget Q bkn bodyguardx risa, key.....!!!!!

    BalasHapus
  5. Oio, thanks a lot yow dah kunjungi blogQ.

    BalasHapus
  6. Rudi.......cynk.......
    U gak pengen comen blogQ lagi ta?

    BalasHapus
  7. He rudy yo sek bagusan blog Q lah....kan warna-warni kayak pelangi....
    gak kayak blog U yang cuma dah warna hitam tok, he...he...he...

    BalasHapus
  8. Tapi baguslah blog U....teruskan bakat anda sodara.....key!!!

    BalasHapus
  9. Mbak atau mas saya mau nanya, dalam penyusunan makalah ini sumber bukunya dari mana ya? berjudul apa ya?
    Mohon di jawab.Terima kasih :)

    BalasHapus