Selasa, 31 Maret 2009

Tentang UNESA

Universitas Negeri Surabaya, disingkat Unesa, adalah perguruan tinggi negeri di Surabaya, Indonesia, yang berdiri pada 19 Desember 1964. Rektor pada tahun 2006 adalah Prof. Dr. H. Haris Supratno.UNESA memiliki 7 fakultas.antara lain FIK (fakultas ilmu keolahragaan),FIP (fakultas ilmu pendidikan),FBS (fakultas bahasa dan seni),FT (fakultas tekni), FE (fakultas ekonomi),FMIPA (fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam),dan FIS (fakultas ilmu sosial). diantara ke tujuh fakultas yang ada di UNESA yang menjadi unggulan adalah FIK. fakultas ini memiliki sarana dan prasarana Olahraga terlengkap di asia tenggara. fakultas ini juga mendapatkan nama Kampus prima utama Olahraga dari menpora RI.


IKIP Surabaya yang legendaris itu telah berubah menjadi Unesa? Bisa diceritakan proses perubahan dan implikasinya?

Pada 1980 sampai 1990 minat masyarakat untuk belajar di IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Surabaya dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Puncaknya, 1997-1998, jumlah mahasiswa hanya sekitar 6.000. Anggapan generasi muda bahwa profesi guru tidak menjanjikan, seperti Oemar Bakri, telah melekat kuat di benak mereka. Dan itu tak lepas dari kenyataan yang ada saat itu.

Nah, mulai 1999, beberapa rektor IKIP negeri mengusulkan kepada Dirjen Pendidikan Tinggi agar IKIP diubah statusnya menjadi universitas. Gelombang pertama yang diubah adalah IKIP Surabaya, Malang, Jogjakarta, Medan, dan Jakarta. Kemudian, disusul IKIP-IKIP negeri lain pada gelombang kedua. Jadi, total IKIP Negeri yang berubah status menjadi universitas negeri ada 10.

Nama universitas disesuaikan dengan nama kota masing-masing. IKIP Negeri Surabaya menjadi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) karena letaknya di Surabaya. IKIP Negeri Makassar menjadi Universitas Negeri Makassar. Dan seterusnya.

Apa perbedaan utama IKIP setelah menjadi universitas?

Nah, sejak 1999 itu Unesa juga mengalami perluasan mandat. Unesa tidak hanya menyelenggarakan program kependidikan, tetapi juga nonkependidikan. Contoh: Pendidikan Bahasa. Ada Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Sastra Indonesia. Begitu juga di Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), ada yang pendidikan, ada ilmu murni, ada yang terapan.

Sejak saat itulah minat masyarakat untuk kuliah di Unesa mengalami peningkatan yang luar biasa. Puncaknya pada 2008 lalu, peminat mencapai 22 ribu pendaftar. Sedangkan yang bisa diterima hanya 4.500 mahasiswa.

Apakah peningkatan peminat ini terjadi di semua jurusan?

Yang paling tajam di PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Pada jalur PMDK mencapai 5.000 pendatar untuk daya tampung yang hanya dua kelas. Belum lagi jalur SNM-PTN dan nonreguler. Sedangkan jurusan yang peminatnya tetap sedikit, bahkan menurun, adalah sejarah dan seni. Ini disebabkan anggapan masyarakat mengenai prospek pekerjaan untuk lulusannya yang kurang begitu menjanjikan.

Saya juga ingin tekankan bahwa bahwa meskipun IKIP Surabaya telah menjadi Unesa, kami tetap mempertahankan status sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Faktor apa yang menyebabkan peminat meningkat sangat tajam?

Menurut saya, ini terkait Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang secara eksplisit mengatur kesejahteraan guru dan dosen. Fasilitas dan tunjangan cukup banyak. Misalnya, tunjangan profesi, maslahat, cuti, dan lain-lain. UU ini mampu mengangkat citra, harkat, martabat, dan status sosial guru menjadi lebih tinggi. Tentu saja, untuk mendapatkan semua itu harus melalui sertifikasi terlebih dahulu.

Bagaimana dengan sarana dan prasarana di Unesa?

Sarana dan prasarana di Unesa dari tahun ke tahun semakin baik. Sejak 1999 ruang kuliah sudah berbasis OHP dan AC. Bahkan, sekarang sudah berbasis ICT.

Dulu, ada anggapan di masyarakat bahwa mahasiswa IKIP itu kebanyakan karena tidak diterima di universitas lain. Apakah masih demikian?

Salah. Sebab, dari dulu pendaftaran penerimaan mahasiswa baru itu dilaksanakan serentak si semua perguruan tinggi negeri. Lebih tepat, dulu, yang masuk ke IKIP itu kemampuannya di bawah mahasiswa perguruan tinggi lain yang sudah populer seperti ITS, Unair, atau UGM.

Sekarang, yang masuk Unesa umumnya lulusan SMA yang memang punya kemampuan. Bahkan, Unesa pun termasuk salah satu kampus favorit. Selain iming-iming prospek menjadi guru dengan gaji yang sangat menjanjikan, masyarakat juga sadar akan pentingnya tenaga pendidik harus memiliki keunggulan yang tinggi.

Apakah lulusan Unesa masih layak menjadi pendidik?

Jelas. Unesa memiliki komitmen untuk terus mencetak pendidik yang andal dan profesional. Unesa menghasilkan dua produk: tenaga pendidik dan scientist. Untuk program nonkependidikan, tidak menutup kemungkinan menjadi tenaga pendidik setelah lulus karena mereka juga dibekali dengan Akta Empat. Mahasiswa program kependidikan juga sudah dibekali dengan berbagai mata kuliah pedagogik semenjak semester pertama. Oleh karena itu, mereka sangat layak menjadi tenaga pendidik.

Apa usul Anda agar lulusan SMA yang bekualitas tertarik pada profesi guru?

Salah satunya, ya, laksanakan Undang-Undang Guru dan Dosen. Kalau itu dilaksanakan, insyaallah, kesejahteraan guru dan dosen menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar